Minggu, 10 Desember 2017

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami dengan Jeruk Nipis


Kalau kamu perlu pendekatan lebih alami dalam mengatasi jerawat, jeruk nipis adalah metode yang bisa jadi jawaban untukmu. Jeruk nipis mengandung vitamin C, antioksidan, dan antibiotik yang akan berkhasiat untuk kulit wajah yang lebih sehat. Menghilangkan jerawat dengan jeruk nipis bisa kamu lakukan dengan dua cara: mencuci muka dan mengonsumsinya. Dalam waktu dua sampai tiga minggu dengan metode yang benar, jerawat di wajah kamu akan berkurang dengan mencuci wajah menggunakan jeruk nipis.

Pertama-tama, cuci wajahmu seperti biasa menggunakan facial wash. Setelah itu, peras sari jeruk nipis dalam mangkuk kecil, kemudian serap dengan cotton swab. Usapkan pada bagian wajah yang berjerawat, biarkan selama 10 hingga 15 menit, kemudian bilas dengan air dingin. Cuci wajah dengan jeruk nipis juga bisa dibantu dengan bahan lain, seperti buah pomegranate.

Panaskan kulit pomegranate yang telah dikupas dalam oven selama 20 sampai 25 menit. Masukkan dalam blender hingga berbentuk bubuk halus. Pindahkan dalam sebuah mangkuk kecil dan tambahkan satu sendok makan sari jeruk nipis, kemudian aduk sampai rata. Menghilangkan jerawat dengan jeruk nipis bisa kamu lakukan juga dengan mengonsumsinya. Peras jeruk nipis dan campurkan dalam gelas besar berisi air hangat. Minum sesaat setelah kamu bangun pagi dan jangan mengonsumsi apapun selama 20 sampai 30 menit.

Minggu, 03 Desember 2017

The presence of toilets on campus is very important

The campus is a place of learning as much as possible and even almost every day student activities are done on campus ranging from lectures, doing group assignments, looking for materials for assignments, guidance for final semester students, organizational activities, waiting for friends or waiting for the next lecture and many more student activities they do on campus.

With the many student activities conducted on campus of course expected for the campus to provide adequate facilities to support many activities ranging from lecture facilities to support facilities, one of which is toilet.

However, in fact many toilets on campus are inadequate. Like a broken toilet door whereas the campus is a new campus, or other supporting facilities in a non-existent toilet: a bucket and a dipper, a sink that is lacking, no soap for hand washing and a dryer or tissue.

Minggu, 19 November 2017

Keberadaan toilet di Kampus sangat penting

Kampus adalah tempat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan bahkan hampir setiap hari kegiatan mahasiswa dilakukan di kampus mulai dari kuliah, mengerjakan tugas kelompok, mencari bahan untuk tugas, bimbingan bagi mahasiswa semester akhir, kegiatan organisasi, menunggu teman atau menunggu kuliah berikutnya dan masih banyak lagi kegiatan mahasiswa yang mereka lakukan di kampus.

Dengan banyaknya kegiatan mahasiswa yang dilakukan di kampus tentunya diharapkan bagi pihak kampus untuk memberikan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan yang banyak tersebut mulai dari fasilitas perkuliahan sampai fasilitas pendukung, salah satunya yaitu toilet.
Namun, pada kenyataannya fasilitas toilet di kampus banyak yang kurang memadai. Seperti pintu toilet yang rusak padahal kampus tersebut merupakan kampus baru, atau fasilitas penunjang lainnya di dalam toilet yang tidak ada yaitu ember dan gayung, tempat wastafel yang kurang, tidak ada sabun untuk cuci tangan serta pengeringnya atau tissue.

Senin, 06 November 2017

Kurangnya Fasilitas Kantin dengan Jumlah Mahasiswa


Kantin merupakan salah satu fasilitas yang penting dalam suatu bangunan, seperti salah satunya perguruan tinggi. Hampir sebagian besar mahasiswa maupun staff mengandalkan kantin untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Sama halnya dengan kantin yang terdapat di Universitas Pamulang Viktor, sebagian besar mahasiswa memilih membeli makanan atau minuman di kantin dibanding di luar kampus.

Letak kantin yang disediakan Universitas Pamulang Viktor terdapat di bagian paling belakang gedung setelah lahan parkir. Namun, sayangnya fasilitas yang dimiliki kantin tersebut masih terlihat kurang memadai karena banyaknya jumlah mahasiswa berbanding terbalik dengan luas lahan kantin. Jumlah meja dan kursi sebagai tempat untuk menyantap makanan pun masih jauh dari kata memadai.

Sedangkan untuk akses menuju kantin itu sendiri juga terlalu jauh, karena harus melewati lahan parkir dan beberapa bagian gedung yang sedang dalam proses pembangunan sehingga sedikit menghambat akses menuju kantin tersebut.

Selain itu, banyaknya mahasiswa yang merokok di kantin menyebabkan beberapa mahasiswa lain yang tidak merokok menjadi tidak nyaman untuk makan di kantin, sehingga memilih untuk membawa makanan atau minumannya ke ruang kelas mereka masing-masing.

Keadaan kantin juga menjadi kurang nyaman saat hujan, dikarenakan atap kantin yang hanya tertutup seadanya menyebabkan terjadinya bocor saat hujan sehingga membuat meja dan kursi yang tersedia menjadi tidak memungkinkan untuk ditempati makan dengan nyaman.

Jumlah pedagang di kantin tersebut juga kurang banyak dan bervariasi sehingga tidak jarang beberapa mahasiswa merasa bosan dan memilih makan di luar kampus. Sementara untuk fasilitas jasa fotocopy dan print juga hanya terdapat satu tempat yang tersedia di kantin tersebut sementara fasilitas tersebut sangat dibutuhkan di mana setiap harinya pasti tidak sedikit mahasiswa yang harus mem-fotocopy atau print tugas mereka.

Dari uraian kurangnya beberapa fasilitas kantin tersebut, diharapkan kondisi kantin pada Universitas Pamulang Viktor dapat lebih baik lagi untuk ke depannya. Terutama sangat disarankan untuk disediakan area khusus bagi perokok sehingga tidak mengurangi kenyamanan pengguna kantin lain yang tidak mereokok dan ingin makan di kantin tersebut.

Minggu, 29 Oktober 2017

Kebiasaan Membuang Sampah


Kebiasaan membuang sampah di sembarangan tempat telah tertanam di benak orang Indonesia sejak masih usia dini. Bagaimana tidak orang tua secara tidak sadar mengajarkan cara membuang sampah yang tidak benar kepada anak-anak mereka. Itu bisa dilihat dari cara mereka dengan gampang melempar sebungkus sampah ke sungai atau di depan rumah yang dianggap hal lumrah. Masyarakat kita secara umum mempunyai kesadaran yang rendah dalam hal memikirkan konsekuensinya.

Parahnya lagi kebiasaan tersebut oleh sebagian besar masyarakat kita tidak dianggap sebagai sesuatu yang salah. Sampah yang tertumpuk di sungai akan menyumbat aliran air dan dengan hanya sedikit curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya atau air kiriman dari daerah yang lebih tinggi, banjir sudah tidak bisa dielakan lagi. Yang disalahkan pasti pemerintah yang tidak becus.

Kurangnya kesadaran untuk mendidik dan memberikan contoh adalah hal yang perlu diperbaiki dan akan membutuhkan waktu yang lama supaya kesadaraan akan kebersihan dapat terciptakan.

Kebiasaan untuk hidup sehat dan bersih tidak terlalu menjadi prioritas masyarakat karena masih banyak hal-hal yang lebih penting antara lain seperti memikirkan bagaimana menyediakan makanan sehari-hari di atas meja atau lantai untuk keluarga, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.


Melibatkan masyarakat umum untuk membantu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing secara umum akan lebih efektif dan efisien. Masyarakat harus berani menegur orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan membuat sampah sembarangan. Sering kali hal-hal seperti ini tidak akan terjadi karena masyarakat meraka kalau negur orang yang dikenal kan jadinya gak enak dan akan dimusihi, kalau negur orang yang tidak dikenal malah akan terjadi percecokan atau malah terjadi perkelahian. Pemerintah Pemprov DKI dan Pusat harus secara rutin melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya akan membuahkan hasil yang diinginkan.

Bukan rahasia umum lagi kalau ada tanah kosong yang tidak ditempati, dipenuhi oleh sampah-sampah. Biasanya masyarakat akan keluar malam-malam, diam-diam atau cari waktu sepi untuk membuang sampah ke tanah kosong tersebut. Jika satu orang lempar sampah disitu, orang lain akan pada ikutan, dan tidak disadari tanah yang kosong sebelumnya telah dipenuhin sampah se gunung, kemudian masalah bau sampah yang menyengat akan mengikuti. Harusnya Pemprov DKI atau pemerintah pusat menyediakan tong sampah gratis untuk semua masyarakat yang tidak mampu dan masyarakat tidak dipunggut biaya iuran sampah, dengan begitu sampah akan diambil pada jadwal yang ditentukan.

Petugas kebersihan tahu betul rumah mana yang bayar iuran sampah dan yang mana yang tidak, sehingga hanya mengambil sampah dari tempat-tempat tertentu. Pemerintah jangan hanya memberikan penghargaan untuk RT, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi yang bersih saja, penghargaan ini harus diberikan kepada individual yang berperan membuat lingkungan mereka bersih dari sampah yang sebelumnya ada dimana-mana.